JAKARTA.Lidiknews.co.id – Aliansi Jurnalistik Online Indonesia (AJO Indonesia) bakal melahirkan kekuatan media baru, di samping beberapa konglomerasi perusahaan media yang ada sekarang. Tidak mengandalkan penguasaan kapital besar, AJO Indonesia justru mengandalkan sindikasi media daring (online) di seluruh Indonesia.
Ketua Umum Aliansi Jurnalistik Online Indonesia (AJO Indonesia) Rival Achmad Labbaika menegaskan hal tersebut saat menyambut terbentuknya Dewan Pimpinan Daerah (DPD) AJO Indonesia DKI Jaya Raya. Kepengurusan terbentuk melalui musyawarah daerah (musda) di Menara MTH, Jakarta, Kamis, 5 April 2018.
“AJO Indonesia kita bentuk agar menjadi solusi bagi ratusan, bahkan ribuan perusahaan media online se-Indonesia. Kita bergabung dalam satu aliansi guna tumbuh bersama memanfaatkan peluang media berbasis teknologi digital,” tandas Rival di hadapan peserta musda.
Pemimpin Redaksi sekaligus pemilik celebesnews.id itu merinci sebagian besar di antara sekitar 43 ribu media berita daring di Indonesia kecuali kelompok berkapital besar secara tidak langsung telah membesarkan perusahaan digital raksasa secara sukarela. Persoalannya, kata Rival, sebagian besar media dimaksud tidak mendapat apa-apa dari perusahaan raksasa semisal Google, Facebook, dan Twitter.
Lebih lanjut, setidaknya satu pelaku media daring di Indonesia dalam setiap hari menayangkan dan membagikan melalui social media minimal puluhan berita per hari. Perusahaan media daring umumnya selama ini tak mendapat keuntungan signifikan dari perusahaan digital raksasa tersebut.
“Penyebanya adalah karena kita kebanyakan tidak mengerti secara baik soal digital marketing. Teman-teman sangat menguasai soal aspek jurnalistiknya namun kurang mengikuti perkembangan SEO dan Digital Marketing ungkap Rival.
AJO Indonesia, organisasi media yang telah mendapat pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM, memiliki visi-misi agar perusahaan media daring yang bergabung benar-benar siap menghadapi perkembangan teknologi digital. Rival mengatakan organisasi yang dipimpinnya akan mewadahi manajemen perusahaan media daring untuk memiliki pemahaman komprehensif tentang tatakelola redaksional dan digital marketing.
Jika hal tersebut berjalan, menurut Rival, sindikasi besar ratusan hingga ribuan anggota AJO Indonesia bakal memperoleh pendapatan tinggi dari perusahaan digital raksasa, Google antara lain. Belum lagi pendapatan iklan konvensional karena performa website memiliki valuasi yang tinggi. (LN/AJOI)
Discussion about this post