JAKARTA – Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menaungi 15 Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang tersebar di seluruh Indonesia. Selama pandemi COVID-19 ini, UPT DJPB tetap memproduksi dan mendistribusikan stimulus bantuan pemerintah guna meringankan beban biaya produksi pembudidaya ikan skala kecil, agar usaha budidaya bisa terus berjalan. Di tengah kesibukannya, UPT DJPB dengan rasa kemanusiaan dan semangat gotong royong yang tak pernah surut sejak 30 April lalu hingga sekarang masih terus menjalankan Gerakan Berbagi “Nasi Ikan”.
LIDIKNEWS.CO.ID- “Alhamdulillah hingga saat ini para pegawai di UPT kami masih terus semangat berdonasi dengan menyisihkan gajinya untuk bisa berbagi pada sesama melalui gerakan “Nasi Ikan”, ungkap Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto di Jakarta, Jum’at 15 Mei 2020.
Slamet mengungkapkan semangat gotong royong dari para pegawai UPT DJPB ini luar biasa, di sela-sela kesibukannya mereka masih bisa meluangkan waktu, tenaga dan menyisihkan rezekinya untuk bisa terus berbagi pada sesama manusia hingga bulan Ramadhan berakhir nanti. Long weekend kemarin yang seharusnya waktu mereka untuk keluarga, namun mereka setiap hari tetap semangat menyiapkan dan membagikan nasi ikan dengan dibantu ibu-ibu Dharma Wanita UPT DJPB.
Bulan Ramadhan di tengah pandemi COVID-19 merupakan momen yang tepat untuk membangun solidaritas terhadap sesama manusia. “Semangat berbagi dari para pegawai UPT DJPB sampai tidak memperhitungkan jarak yang terbilang jauh dengan waktu tempuh kurang lebih 2 jam pp dan diguyur hujan, bahkan sampai ada yang tidak jarang berbuka puasa di jalan dan tidak bersama keluarga. Semoga kegiatan berbagi ini penuh berkah dan membawa kebaikan untuk kita semua di bulan Ramadhan di tengah pandemi COVID-19 ini”, harap Slamet.
“Meskipun kami berbuka puasa di jalan disertai turun hujan, namun kami merasa senang karena semua itu terbayar dengan melihat masyarakat yang kami kunjungi sangat bahagia menerima nasi ikan yang kami bagikan”, ungkap Kepala Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Ujung Batee, M. Tahang. Wilayah terjauh yang ditempuh dari BPBAP Ujung Batee adalah Krueng Raya Kabupaten Aceh besar dan Alue Naga Banda Aceh, kedua lokasi tersebut dipilih agar membantu meringankan beban hidup nelayan, pencari tiram dan masyarakat pesisir yang terdampak COVID-19.
Selain pembagian nasi ikan, selama bulan Ramadhan di tengah pandemi COVID-19 ini, DJPB melalui Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang bersama dengan Satuan Tugas Percepatan Penanggulang COVID-19 Desa Pusakajaya Utara Kabupaten Karawang menyusuri desa tersebut dengan mengedukasi pemutusan mata rantai penularan COVID-19 kepada warga masyarakat. “Mari kita bersama-sama bergerak secara masif memberikan edukasi kepada masyarakat sebagai upaya untuk memutuskan mata rantai penularan COVID-19. Warga masyarakat agar tetap waspada, tidak panik, tidak berpergian pulang kampung, tidak menerima tamu yang berasal dari zona merah, selalu gunakan masker bila harus keluar rumah serta membiasakan hidup bersih dan sehat dengan sering mencuci tangan”, himbau Kepala BLUPPB Karawang, Ikhsan Kamil.
DJPB juga terus melakukan pembagian paket sembako dan ikan segar selama masa pandemi COVID-19 ini. Berdasarkan data yang terhimpun, total bantuan hingga saat ini berjumlah 2.767 paket sembako dan 507 paket ikan segar.
Paket bantuan tersebut antara lain bantuan ikan konsumsi seperti ikan nila dan lele dari Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar Sukabumi kepada 507 Kepala Keluarga di sekitar wilayah Balai dengan masing masing mendapatkan 2,5 kg ikan; Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara memberikan 840 paket bantuan berupa ikan nila salin segar sebanyak 1 kg, beras sebanyak 2,5 kg, minyak goreng 1 liter dan 5 bungkus mie instan kepada warga masyarakat terdampak COVID-19 sekitaran Kecamatan Kota Jepara; 370 paket sembako dan pembagian masker dari Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar kepada nelayan Desa Mappakalompo dan Desa Boddia Kabupaten Takalar yang terdampak COVID-19 dikarenakan banyak restoran yang tutup; Balai Perikanan Budidaya Air Payau Ujung Batee menyalurkan paket sembako sebanyak 132 paket kepada warga masyarakat yang membutuhkan di 4 Desa sekitar balai; 400 paket sembako dari Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam kepada warga masyarakat yang membutuhkan di Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi; 380 paket sembako dari BLUPPB Karawang kepada masyarakat yang membutuhkan di sekitaran balai; 160 paket sembako dari Balai Besar Perikanan Budidaya Laut Lampung kepada warga masyarakat secara ekonomi kurang mampu yang berada di sekitaran balai dan 75 paket sembako dari Balai Produksi Induk Udang Unggul dan Kekerangan Karangasem kepada masyarakat kurang mampu di Desa Bugbug Kabupaten Karangasem.
Selain paket sembako, DJPB juga memberikan paket bantuan untuk pencegahan penularan COVID-19 antara lain Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon memberikan paket bantuan berupa vitamin C, masker, sabun cuci tangan, dan ember cuci tangan kepada 24 kelompok pembudidaya ikan terdampak COVID-19 di Teluk Ambon Dalam; 200 botol hand sanitizer dari Balai Perikanan Budidaya Laut Lombok kepada masyarakat sekitar balai dan Loka Pemeriksaan Penyakit Ikan dan Lingkungan Serang juga memberikan 2 Jerigen sabun cuci tangan, 20 botol hand sanitizer, 2 tong pencuci tangan portable dan masker kepada warga Desa Pasauran Kabupaten Serang.
Bantuan berupa paket sembako dan barang barang pencegahan penularan COVID-19 ini juga tidak menggunakan dana APBN melainkan hasil donasi dari pegawai ASN dan non ASN serta ibu ibu Dharma Wanita UPT DJPB.
Sebagai informasi, DJPB baik pusat maupun UPT telah membagikan nasi ikan terhitung sejak 30 April lalu hingga 14 Mei kemarin kurang lebih sebanyak 22 ribu bungkus dengan berbagai olahan ikan khas daerah masing-masing.
Sumber dan Poto : R/Iyan
Discussion about this post