PARIAMAN (SUMBAR), Lidiknews.co.id – Ninik Mamak dalam kaum suku mesti ikut serta menjaga anak kemenakannya dari godaan pengaruh globalisasi saat ini, soal narkorba, prilaku LGBT, minuman keras, judi dan lain -lain yang merusak berkembang ditengah-tengah masyarakat.
Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Nasrul Abit saat memberikan sambutan pada acara Penganugrahan Gala Sangsako di Kota Pariaman, Senin (25/12/2017).
Hadir dalam kesempatan itu Deputi Kementrian PAN RI Ir. Shaddiq Pasadigue, MM, Walikota Muchlis Rahman, Bupati Ali Mukni, Wawako Pariaman, Forkopimda, Ketua LKAAM Sumbar, serta beberapa tokoh dan ninik mamak se Kota Pariaman.
Wagub Nasul Abit menekankan perkembangan narkorba dikalangan generasi muda Sumatera Barat cukup meresahkan, saat ini belum terdata secara akurat namun ini bak gunung es yang sewaktu-waktu muncul, karena itu Sumbar sudah masuk kategori darurat narkorba.
Kemudian saat ini ada perdebatan soal hukum di MK soal LGBT pasangan sejenis, yang seakan-akan ini dibiarkan oleh negara. Agama dan budaya kita di Sumatera Barat tidak membolehkan prilaku LGBT, karena itu kita menolak adanya di Sumatera Barat yang berfilosofi ABS-SBK.
Biarlah Sumbar dinilai rendah indek demokrasinya karena menentang kehadiran prilaku LGBT, dan silahkan enyah dari daerah Sumatera Barat.
Toh tanpa LGBT Sumatera Barat tetap dapat menjalankan kerukunan demokrasi dalam penyelenggaraan pembangunan di Sumbar.
Kepada Para orang tua, guru disekolah dan para ninik mamak termasuk penguhulu hendaknya memastikan anak kemenakannya tidak terlibat narkorba atau kegiatan menyimpang LGBT dan maksiat lainnya, himbau Wagub Nasrul Abit.
Wagub Nasrul Abit juga menyampaikan selamat kepada AKBP Suroparatomo Oktobrianto, S. IK dengan gelar Sutan Mudo Nan Sati, dan Letkol Arh Hermawansyah S.I.P dengan gelar Sutan Mudo Nan Putiah serta Malewakan 9 orang Gala Suku Penghulu Kaum se Kota Pariaman.
Semoga dapat menjalankan amanah gelar dengan baik, dan dapat berbakti lebih baik kepada masyarakat dimanapun bertugas.
Pemakaian Gelar bagi masyarakat Sumatera Barat merupakan sesuatu yang kepercayaan kepada seseorang yang dianggap pantas dan patut menjalan gelar tersebut yang juga dibarengi dengan rasa tanggungjawab dan contoh teladan yang baik mulai sikap kepribadian diri kepada kaum, nagari dan masyarakat tempat tinggal sekitarnya.
Bagi orang yang menyandang gelar tidak mampu menjalankannya akan menjadi sebutan dan malah bisa berdampak buruk terhadap penghormat orang kepada suku kaumnya.
Karena itu sebagai ninik mamak kepada kaum agar menjalankan fungsi dengan baik, bijaksana dan taat kepada aturan adat dan budaya dalam memimpin kaumnya, dan juga ikutserta memajukan pembangunan kampung, nagari tentu ini sangat diharapkan, seru Nasrul Abit Datuk Malintang Panai. (hms/red)
Discussion about this post