BATAM (KEPRI)- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Keuangan Sri Mulyani didampingi Gubernur Kepri H. Ansar Ahmad meresmikan Batam Logistics Ecosystem (BLE) bertempat di BP Batam. Kamis 18 Maret 2021.
LIDIKNEWS.CO.ID- BLE merupakan upaya Pemerintah Pusat dan Daerah untuk menjadikan Batam menjadi lebih kompetitif untuk investasi.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengungkapkan rasa syukurnya atas perhatian pemerintah kepada Kepri. BLE menjadi jawaban untuk mengatasi masalah logistik yang berpuluh tahun tidak bisa berkompetisi dengan negara tetangga. BLE menjadikan tatanan logistik yang lebih baik.
“BLE yang merupakan bagian dari NLE (National Logistic Ecosystem) yang merupakan wadah untuk mempertemukan komunitas logistik di sektor permintaan dengan komonitas logistik di sektor persediaan. Memfasilitasi importir dan eksportir dengan berbagai fitur logistik dari hulu hingga hilir,” jelas Gubernur.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad sangat berharap BLE bisa menjawab kekacauan, ketidakpastian dan ketidakjelasan perizinan dan hal lainnya terkait logistik di Batam.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan bahkan secara tegas menyatakan pemerintah tidak akan main-main dalam pelaksanaan BLE dan NLE. Pemerintah juga tidak akan memberikan ampun bagi petugas maupun pengusaha yang masih nakal di lapangan.
“Tujuan pemerintah memberlakukan BLE maupun NLE adalah untuk efesiensi. Selama ini biaya logistik yang dikeluarkan investor/pengusaha di Indonesia mencapai 23%. Kalah bersaing dengan negara tetangga kita yang pengeluaran mereka hanya 15%. Selisih yang cukup besar ini akan membuat keberadaan logistik kita kalah bersaing terus. Maka pemerintah targetkan pada 2024 nanti biaya logistik tadi bisa ditekan hingga 15%,” jelas Luhut.
Menteri Keuangan Sri Mulyani juga menegaskan meski pandemi Covid-19 melanda namun pemerintah tetap komitmen menciptakan iklim investasi yang baik sehingga bisa kompetitif di bidang logistik. Kendati demikian untuk menuju ke titik itu harus menjadi upaya bersama mendukung dan saling menguatkan agar tercipta ekspor dan impor yang legal.
“Semua yang terlibat dalam BLE ini harus bisa memberikan pelayanan terbaik. Bagaimana agar investor/pengusaha memilih sistem yang legal karena bisa menekan biaya yang tinggi,” jelas Sri Mulyani. Sistem BLE dan NLE ini, lanjut Sri Mulyani, untuk mengkoordinasikan semua platform pemerintah dan dunia usaha secara terintegrasi sehingga bisa lebih efesien dan kompetitif.
BLE maupun NLE adalah ekosistem logistik yang menyelaraskan arus lalu lintas barang dan dokumen internasional sejak kedatangan sarana pengangkutan hingga barang tiba di gudang, berorientasi pada kerjasama antar instansi pemerintah dan swasta melalui pertukaran data, simplifikasi proses, penghapusan repetisi dan duplilasi serta didukung oleh sistem telnologi informasi yang mencakup seluruh proses logistik.
Turut hadir dalam peluncuran BLE, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Kepala Staff TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono, Kepala Korp Kepolisian Perairan dan Udara Badan Pemeliharaan Keamanan Kepolisian (Kakor Polairud Baharkam) Polri Irjen Pol Verdianto Bitticaca, Kepala BP Batam Muhammad Rudi, Sekretaris Daerah Provinsi Kepri H. T.S. Aris Fadillah, Forkopimda Kepri.
Sumber : hms/red
Discussion about this post