ANAMBAS (KEPRI)- Kabupaten Kepulauan Anambas, merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau, yang merupakan pemekaran dari kabupaten Natuna berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2008. Walaupun merupakan kabupaten yang masih baru, namun memiliki potensi sebagai salah satu lumbung pangan padi di Kepri. Terletak dikelilingi oleh lautan serta dekat dengan Malaysia dan Singapura, tepatnya di perairan laut Natuna Utara pada posisi 2º10’0”-3º40’0”LU sampai dengan 105º15’0”-106º45’0” BT. Total luas wilayah Kabupaten Kepulauan Anambas 46.664,14 Km² dengan luas lautan lebih besar dari pada daratan yaitu 46.029,77 Km² (98,65 Persen) luas lautan dan 634,37 Km² (1,35 Persen) luas daratan. Walaupun 98,65% lautan, namun memiliki sawah (hasil cetakan sawah bukaan baru) seluas 99,00 ha, dan sampaidengan saat ini sudah digarap 72,00 ha (72%).
LIDIKNEWS.CO.ID- Permasalahan yang dihadapi sebagai kabupaten terpencil di Kepri ini adalah masalah logistik dengan transportasi yang sangat mahal dan waktu yang lama dalam distribusinya. Oleh sebab itu maka Kabupaten Anambas harus mandiri pangan supaya tidak tergantung dari Kabupaten lainnya di Kepri, dan negara tetangga. Permasalahan lainnya terkait dengan kondisi lahan, karena masih merupakan lahan sawah bukaan baru terkendala fisika dan kimia tanah, namun dapat diatasi dengan teknologi budidaya dan pengelolaan air.
Terkait dengan hal tersebut maka tahun 2020 BPTP Kepri merencanakan pendampingan 20-30 ha dalam bentuk demplot, namun karena ketersediaan air pada saat itu maka hanya mampu untuk menanam di MT-2 (bulan Maret) seluas 6,0. Teknologi yang dikembangkan adalah penggunaan varietas unggul Balitbangtan (Inpara 6 FS, 9 ES, Inpago 8 SS, 9 SS, dan Inpari 34 salin ES, pemupukan spesifik (2/3 rekomendasi), sistem tanam jajar legowo 4:1; 6 : 1. Lokasi demplot pengembangan padi di Desa Ulu Maras, Kecamatan Jemaja Timur.
Bertepatan dengan situasi saat ini yang diistilahkan era New Normal ditengah pendemi Covid-19, pada minggu-2 dan 3 Juni 2020 telah panen disaat kondisi musim kering patut disyukuri, dan petani sangat antusius menyambut panen padi di tengah ancaman krisis pangan dunia. Mulai tanggal 18 Juni 2020 masyarakat Desa Ulu Maras berbondong-bondong datang ke sawah untuk ikut mengais rejeki dengan membantu proses pemanenan. Hal itu sangatlah membantu perekonomian masyarakat. Karena hampir empat bulan yang lalu perekonomian masyarakat sangatlah memprihatinkan akibat penyebaran virus corona.
Diungkapkan Kepala BPTP Kepri, Dr. Ir. Sugeng Widodo, MP., hasil yang dicapai dengan provitas 4,20 sd 5,15 ton/ha GKP atau setara dengan 28,05 ton gabah. Patut disyukuri dengan segala keterbatasan dimasa prihatin dan anomali iklim ini masih ada yang dapat dipanen dan minimal mampu untuk menopang perekonomian RT POKTAN dan wilayah Kecamatan Jemaja Timur. Diharapkan pada MH 2020 sekitar bulan September/Oktober setelah selesainya perbaikan saluran irigasi potensi 99,00 ha sawah di kabupaten Kep. Anambas dapat tertanam padi menambah LTT di Kepri.
“Kelompok tani Tri Tinggal dengan Pendamping PPL Idra Dewi memang sangat semangat tetap menaman padi meskipun dalam suasana pandemi Covid-19. BPTP Kepri terus melakukan pendampingan teknologi agar petani di Anambas dan Kabupaten/kota lainnya yang ada di Kepri lebih maju, mandiri dan modern,” tegas Sugeng pada media ini Selasa 23 Juni 2020.
Sumber dan Poto : R Red
Discussion about this post