KEPRI- Provinsi Kepulauan Riau 96% wilayahnya merupakan lautan, sedangkan daratan sekitar 4%, dan sebagian besar memiliki potensi pengembangan pertanian. Provinsi yang berbatasan dengan beberapa negara tetangga ini terdapat kawasan pertanian berbasis kawasan tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan.
LIDIKNEWS.CO.ID- Ditinjau secara administratif, Provinsi Kepulauan Riau, terdiri dari tujuh kabupaten/kota yaitu: Kabupaten Bintan, Karimun, Natuna, Anambas, Lingga, dan Kota Batam, Tanjungpinang yang terpisahkan oleh gugus pulau.
Walaupun antar kota dan kabupaten dipisahkan oleh wilayah kepulauan tetapi pembangunan pertanian harus tetap berjalan dan tersinergiskan dengan baik.
Menurut Kepala BPTP Balitbangtan Kepulauan Riau, Dr. Ir. Sugeng Widodo, MP., walaupun Provinsi Kepulauan Riau sebagian besar wilayah perairan laut, akan tetapi wilayah daratan dapat dioptimalkan menjadi wilayah pertanian. Rabu 27 Mei 2020.
Perlu penyesuaian berdasarkan potensi masing-masing kabupaten ditinjau dari kesesuaian lahan, agroekosistem, pemilihan komoditas, ketersediaan sapras dan sumberdaya manusia. Terkait dengan hal itu maka BPTP Kepri mendukung merealisasikan program pembangunan pertanian spesifik lokasi dengan terlibat secara aktif melalui penyediaan inovasi pertanian di wilayah Provinsi Kepri. Wilayah pertanian dengan gugus pulau ini dalam kondisi pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung dan tidak tahu kapan berakhir ini maka perlu strategi dalam hilirisasi inovasi teknologi agar sampai para pengguna.
“BPTP Kepulauan Riau dalam mengatasi permasalahan tersebut dengan dengan memanfaatkan berbagai macam media informasi teknologi agar tetap ada komunikasi baik secara langsung dan maupun tidak langsung dalam hilirisasi teknologi pertanian kepada pelaku utama, pelaku usaha, swasta serta pemangku kebijakan,” kata Sugeng.
Penyuluh BPTP Kepri, Robinson Putra, SP., M.Si., menyampaikan, hilirisasi inovasi teknologi BPTP Kepri dalam kondisi normal dilakukan dengan mengunakan komunikasi langsung melalui pendampingan dilokasi pengkajian dan pemanfaatan fasilitasi diseminasi salah satu dengan pemanfaatan home teater. Hilirisasi inovasi teknologi menggunakan komunikasi langsung dengan cara peneliti, penyuluh, litkayasa langsung mendatangi pelaku utama, pelaku usaha, swasta dan pemangku kebijakan dalam menyampaikan inovasi teknologi pertanian.
Pada masa pandemi Covid-19 apabila tetap komunikasi langsung dengan mengikuti protokol kesehatan seperti pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak, dan lebih diutamakan yang bersentuhan langsung dengan penyuluh lapangan melalui sistem virtual, pemanfaatan zoom meeting, whatshap dan perangkat IT lainnya.
“Metode penyuluhan dalam komunikasi langsung yang digunakan sebelum pandemi covid-19 yaitu demplot, demfarm, anjangsana, anjangkarya, temu lapang, temu teknis, bimbingan teknis di lokasi usahatani. Sarana diseminasi berupa home teater, perpustakaan, visitor plot dapat dijadikan sebagai sarana yang dapat digunakan oleh masyarakat melalui protip sesuai kesehatan jaga jarak, pamakaian masker, hand sanitizer dan lain sebagainya.
Masyarakat dapat menggunakan home teater BPTP Kepri sebagai media sarana pembelajaran dan adopsi inovasi teknologi pertanian. Petugas penyuluh pertanian, siswa, Kelompok Wanita Tani (KWT) beberapa kali telah memanfaatkan home teather sebagai media belajar. Penggunaan home teater dapat membantu mempermudah pemahaman bagi peserta dalam proses memahami inovasi teknologi melalui gambar dan suara. Pembekalan perlu kepada para petugas lapangan karena sangat menentukan keberhasilan dalam proses pembelajaran dan adopsi inovasi teknologi pertanian BPTP Kepri,” tutur Robin.
BPTP Kepulauan Riau dalam menderaskan inovasi teknologi berkolaborasi dengan berbagai mitra termasuk petugas pertanian di lapangan seperti penyuluh pertanian dan petugas pengamat OPT. Sebelum kegiatan pendampingan dilakukan pembekalan kepada para petugas lapangan untuk menentukan keberhasilan dalam proses adopsi teknologi pertanian BPTP Kepri.
Dikarenakan pembatasan aktivitas bertemu langsung dan jarak antar pulau dengan para mitra BPTP Kepri, dapat dilakukan komunikasi tidak langsung. Strategi melibatkan penyuluh pertanian di lapangan sebagai pendampingan kegiatan merupakan salah satu solusi dalam mengatasi jarak wilayah kepulauan dan dimasa pandemi Covid-19.
Komunikasi tidak langsung BPTP Kepri dalam hilirisasi inovasi teknologi di wilayah kepulauan dan dalam situasi pandemi Covid-19 dengan memaksimalkan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Hilirisasi inovasi teknologi menggunakan komunikasi tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dalam menyampaikan inovasi teknologi kepada pelaku utama, pelaku usaha, swasta dan pemangku kebijakan, serta masyarakat. BPTP Kepulauan Riau dalam mengatasi ruang dan waktu dengan menggunakan media informasi yang dapat diakses oleh siapapun darimanapun berada.
Sarana media informasi teknologi dengan dengan memanfatakan Koran (Media Online), Website, Facebook, Instagram, Twitter, media koran online. Masyarakat dapat mengakses beberapa alamat media sosial BPTP Balitbangtan Kepulauan Riau 1) Website BPTP Kepri:http://kepri.litbang.pertanian.go.id), 2) Facebook BPTP Kepulauan Riau: https://m.facebook.com/BPTP Kepulauan Riau, 3) Instagram BPTP Kepri: https://www.Instagram.com, 4) Twitter BPTP Kepri : https: //twitter.com /BPTP Kepri.
Selain menggunakan media sosial BPTP Kepulauan Riau juga memanfaatkan media elektronik (Radio). Sejalan dengan hasil survai oleh kelompok fungsional penyuluh BPTP Balitbangtan Kepulauan Riau pada tanggal 09-15 Mei 2020 kepada penyuluh pertanian tentang evaluasi kegiatan penyuluhan selama pandemi Covid-19 di Kepri, dihasilkan bahwa para penyuluh dalam memanfaatkan BPTP Kepri sebagai rujukan sumber informasi teknologi dengan menjawab 52,9%.
Sumber dan Poto : Robinson Putra/Red
Discussion about this post