KAMPAR – Segelintir oknum masyarakat yang diduga diinisiasi oleh lawan politik yang kalah Pilkades tempo lalu (Tahun 2016, Red) segel kantor Desa Lubuk Agung, Kecamatan XIII Koto Kampar, Selasa sore (27/8/19).
LIDIKNEWS.CO.ID– Aksi segel kantor desa oleh segelintir oknum masyarakat tersebut diduga dipicu oleh ketidakpuasan terhadap kinerja BUMDes Lubuk Agung, Kecamatan XIII Koto Kampar.
Kepala Desa Lubuk Agung, Hairiono kepada awak media, Selasa (27/8/19) mengatakan, bahwa aksi penyegelan kantor desa ini tidak ada kaitannya dengan kinerja pemerintahan Desa Lubuk Agung, melainkan terhadap ketidaksenangan segelintir oknum masyarakat yang disebut-sebut diinisiasi oleh lawan politik yang kalah di pilkades tempo lalu terhadap kinerja BUMDes Lubuk Agung.
Ketika disinggung mengenai kinerja BUMDes Lubuk Agung, Hairiono mengatakan, bahwa memang sebelumnya BUMDes Lubuk Agung lama vakum, dan mulai aktif kembali sekira tahun 2018, namun semenjak aktif, BUMDes juga telah melaksanakan rapat dengan masyarakat.
Lebih lanjut Hairiono menjelaskan, saat akan melaksanakan rapat BUMDes bersama masyarakat, segelintir oknum masyarakat ini terkesan tidak memberikan ruang untuk BUMDes menjelaskan penggunaan Dana BUMDes dan terkesan selalu menyudutkan BUMDes, sehingga terjadilah tindakan penyegelan kantor desa.
“Anehnya lagi, terkesan tidak senang dengan kinerja BUMDes kok malah kantor desa yang disegel, disamping itu juga terkesan ada pemaksaan kehendak oleh segelintir masyarakat ini untuk memberhentikan dan mengganti saya selaku kepala desa Lubuk Agung,” ujar Hairiono.
Hairiono menambahkan, diduga kuat aksi penyegelan kantor desa Lubuk Agung ini terjadi akibat ketidaksenangan lawan politik yang kalah Pilkades tempo Lalu (Tahun 2016, Red).
“Intinya, segelintir oknum masyarakat ini terkesan sengaja memaksakan kehendak untuk mengganti/memberhentikan saya sebagai Kepala Desa Lubuk Agung,” imbuh Hairiono.
sumber dan poto : irfan
Discussion about this post