ASAHAN- MMaraknya praktek perjudian yang semakin merajalela membuat masyarakat Desa Punggulan Kecamatan Air Joman Kabupaten Asahan semakin gerah dan resah. Karena praktek perjudian permainan Dadu (kopyok-red) dan kartu ini hampir setiap hari terjadi di salah satu warung kopi milik warga setempat.
LIDIKNEWS.CO.ID- Salah seorang warga Desa Punggulan yang minta namanya untuk tidak disebutkan kepada Lidiknews.co.id menielaskan, hampir setiap hari sampai menjelang tengah malam praktek permainan judi dadu kopyok dan kartu ini dimainkan oleh warga setempat. Bahkan disetiap permainan ada beberapa orang yang berperan sebagai bandar judinya, ini sudah termasuk permainnan judi besar besaran,” ungkapnya, Jumat 18 Juni 2021.
Lebih lanjut warga juga mengatakan, permainan judi ini setiap harinya berlangsung disalah satu warung kedai kopi milik warga setempat berinisial Ab yang persisnya terletak didekat kicir air desa Punggulan. Untuk mengelabaui dari masyarakat dan aparat kepolsian warung kopi tersebut dibuat sekat dari bahan terpal, sehingga setiap orang yang melintas di warung kopi tersebut tidak melihat para pejudi/glamber sedang melakukan aktivitas perjudiannya.
Aktivitas perjudian yang sudah terjadi selama berbulan-bulan lamanya, jelas sudah sangat meresahkan masyarakat setempat, kalau praktelk judi ini terus dibiarakan akan bisa merusak akhlak dan moral anak kami. Dari dulu Kecamatan Air Joman ini terkenal dengan masyrakatnya yang Religius dan menjunjung tinggi nilai-nilai moral agama. Kami berharap peran kepala desa dan aparat kepolisian untuk segera membrantas praktek perjudian ini, jangan sampai warga yang bertindak dan main hakim sendiri, ” ujar warga tersebut dengan nada amarah.
Sementara itu ditempat terpisah Kepala Desa Punggulan Suyatno ketika dihubungi Lidiknews.co.id melalui telepon seluler, Jum’at 18 Juni 2021 mengatakan, bahwa dirinya mengakui benar ada praktek perjudian tersebut. Namun dirinya juga membantah kalau di warung kopi milik warga berinisial Ab itu permainan judi besar-besaran, ” Hanya Main Seribu Dua ribu nya bang, itupun hanya main iseng iseng aja,”. Namanyalah warung kopi kampung, warga sehabis pulang kerja sambil istirahat minum kopi diwarung sambil main kartu, itukan biasa bang,” terang Kades Suyatno.
Walaupun begitu lanjut Suyatno Kades, kita sebagai aparat desa sudah pernah menegur pemilik warung Ab soal praktek perjudian tersebut. Tak hanya itu, kepada aparat kepolisian Polsek pun saya sudah sampaikan masalah itu, namanyalah penyakit masyarakat susah-susah gampang dalam membrantasnya.” Siapalah nama warga yang sudah mengasih informasi adanya perjudian ini sama abang, memang selalu ada aja warga yang kritis. Lalu awak media ini menjawab, maaf itu kode Etik pak Kades. “Tanya Kades Suyatno kepada awak media sembari mengakhiri pembicaraan.
Sampai berita ini diunggah awak media ini belum bisa konfirmasi kepada pihak-pihak terkait.
Sumber : JH
Discussion about this post